Gunung Marapi Sumbar Erupsi, PVMBG Tetapkan Status Waspada
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan adanya erupsi di Gunung Marapi, Sumatera Barat pada hari Minggu. Erupsi tersebut menyebabkan melontarkan batu dan pasir dalam radius 3 km.
Saat ini, aktivitas Gunung Marapi telah ditetapkan pada tingkat waspada, yaitu level II.
Hendra Gunawan, Kepala Badan Geologi PVMBG, menyatakan bahwa erupsi terjadi pada pukul 14.54 WIB, dengan tinggi kolom abu mencapai sekitar 3.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 5.891 meter di atas permukaan laut. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan para pengunjung atau wisatawan dilarang mendaki dan beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah atau puncak gunung.
PVMBG melaporkan bahwa Gunung Marapi terlihat jelas hingga tertutup kabut berdasarkan pengamatan visual. Asap kawah tidak teramati, dan cuaca di sekitar gunung bervariasi dari cerah hingga hujan. Angin bertiup lemah ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut. Suhu udara berkisar antara 18-28,8°C, dengan kelembaban 54,7-91,4 persen, dan tekanan udara 680,5-683 mmHg.
Baca juga: UMP Riau Tahun 2024 Naik menjadi Rp3.294.625
Data kegempaan Gunung Marapi selama dua pekan terakhir menunjukkan dominasi gempa tektonik jauh. Adanya satu kali gempa vulkanik dalam, 13 kali gempa tektonik lokal, dan 45 kali gempa tektonik jauh.
Berdasarkan peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Marapi, terdapat potensi ancaman bahaya yang dibagi menjadi tiga tingkatan. KRB III, meliputi daerah puncak dan sekitarnya dalam radius 3 km, KRB II, melibatkan kawasan yang berpotensi terkena awan panas, aliran lava, lahar, lontaran batu, dan hujan abu lebat dalam radius 5 km dari pusat erupsi. Sementara KRB I, mencakup daerah yang berpotensi dilanda lahar atau banjir, terletak di sepanjang daerah aliran sungai, dan berhulu di puncak Gunung Marapi, atau dalam radius 7 km dari pusat erupsi.
PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi untuk tetap tenang, tidak terpancing oleh isu-isu tentang Gunung Marapi, dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat. Jika terjadi hujan abu, disarankan agar masyarakat menggunakan masker saat keluar rumah untuk mengurangi dampak abu vulkanik pada kesehatan.
Selain itu, penting untuk mengamankan sumber air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik agar tidak roboh. Pemerintah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar juga diminta untuk terus berkoordinasi dengan PVMBG melalui pos pengamatan Gunung Marapi di Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi terbaru.
Komentar Via Facebook :