Tindakan Warga di Pekanbaru Menyikapi Kenaikan Harga Beras
Pekanbaru, Suarahulubalang - Harga beras di pasar Kota Pekanbaru terus mengalami kenaikan, membuat banyak orang beralih untuk membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau beras Bulog yang harganya lebih terjangkau.
Pedagang sembako di Pasar Pagi Arengka, El, mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras sudah terjadi selama dua bulan terakhir, tetapi harga melonjak dengan sangat tajam dalam satu bulan terakhir ini.
"Sekarang tidak ada lagi harga stabil, jika naik, maka harganya langsung melonjak. Harga beras belida saat ini mencapai Rp15.000 per kilogram. Biasanya, harganya sekitar Rp10.000 hingga Rp11.000 per kilogram," ujar El saat diwawancarai oleh ANTARA pada hari Senin, 18 September.
Baca juga: Bandara Japura Rengat Siap Berfungsi, Proses Pembersihan Dilakukan
El menambahkan bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh gagal panen dan kurangnya pasokan beras dari luar Riau, sehingga penjualan beras di lapaknya mengalami penurunan.
"Penjualan kami menurun karena orang lebih memilih untuk membeli beras SPHP," tambahnya.
Di sisi lain, seorang pembeli beras belida bernama Nita mengungkapkan kekhawatirannya terkait kenaikan harga beras saat ini.
Baca juga: Pembahasan Terkini Seputar Jalur Roro Dumai-Malaka
"Tentunya sebagai konsumen beras belida, saya agak keberatan dengan kenaikan harga ini. Pasalnya, barang-barang pokok lainnya juga sudah mahal, dan harga beras ikut naik," ungkapnya.
Namun, Nita tetap memilih untuk mengonsumsi beras belida meskipun harganya naik, karena menurutnya rasa beras belida lebih enak, terlebih lagi kadar gulanya rendah.
"Ada harga ada kualitas. Menurut saya, rasanya beras belida lebih lezat, meskipun harganya mahal. Apalagi beras belida ini memiliki kadar gula yang rendah, jadi demi kesehatan saya tetap memilih beras belida meskipun harganya naik," kata Nita.
Komentar Via Facebook :